Senin, 19 Desember 2011

Moving Sign Display


Perkembangan dunia digital saat ini membawa perubahan pada perubahan penggunaan media informasi. Tanda Huruf berjalan atau Running Text/Moving Sign merupakan media yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau siapa saja yang membutuhkan informasi yang hendak kita sampaikan. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk mengembangkan dan memproduksi sendiri Running Text/Moving Sign. Running Text/ Moving Sign dapat dipesan sesuai kebutuhan dan jenis huruf yang dihasilkan dapat dibuat sendiri sesuai keinginan pemesan. 

MOVING SIGN adalah Tanda Huruf berjalan yang banyak digunakan pada, toko, restoran, stasiun, bank, hotel, bandar udara, atau tempat umum lainnya sebagai media Informasi dan Promosi. MOVING SIGN dapat diaplikasikan untuk Moving Screen atau Moving Line. Dapat dipesan sesuai kebutuhan pemesan. Baik dari segi ukuran, warna huruf, indoor atau outdoor. Komunikasi yang disediakan bisa dengan RS 232, RS 485 atau TCP/IP. Jenis Warna yang dihasilkan adalah merah, hijau dan  jingga,d i lengkapi dengan S/W Utility Under Windows.

Tersedia ukuran Standar :
1. 41.5cm x 160cm = = > 3 baris
2. 29.5cm x 160cm = = > 2 baris
3. 41.5cm x 114cm = = > 3 baris
4. 29.5cm x 114cm = = > 2 baris
5. 17.5cm x 114cm = = > 1 baris 

Kami menerima pemesanan produk ini, untuk semua instansi.
Bagi yang mau pesan silahkan kontak kami...!!!
(0284) 5801200
Email : tfsmkamga@gmail.com
Harga Nego....!
SMK Bisa....! Indonesia Bisa...!!!

Selasa, 13 Desember 2011

Teaching Factory SMK


Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang tepat agar yang dihasilkan benar – benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam dunia global.
Demikian juga dengan Sekolah Menengah Kejuruan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten dibidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatkan sumber daya manusia harus menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan sekolah kejuruan berakibat produktifitas tenaga kerja terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Salah satu faktor penyebab adalah kurikulum yang terus berubah menyebabkan kondisi di lembaga pengelola pendidikan kejuruan semakin terbebani. Kondisi tersebut secara tidak langsung berakibat lembaga pendidikan kejuruan tidak siap dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Seharusnya Sebagai lembaga pendidikan yang mendidik calon tenaga kerja, keunggulan yang dikembangkan oleh sekolah menengah kejuruan diutamakan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mencapai hal tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan tamatan yang benar-benar profesional, memiliki etos kerja, disiplin dan tetap menjunjung tinggi serta berakar pada budaya bangsa.
Pendidikan yang paling sesuai untuk meningkatkan hal tersebut adalah pendidikan yang berorentasi pada dunia industri dengan penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang sesuai. Dunia industri yang merupakan sasaran dari proses dan hasil pembelajaran sekolah menengah kejuruan mempunyai karakter dan nuansa tersendiri. Oleh karena itu lembaga pendidikan kejuruan dalam proses pembelajaran harus bisa membuat pendekatan pembelajaraan yang tepat dan sesuai dengan keinginan dunia industri.
Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah. Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan yang berorientasi pada manajemen pengelolaan siswa dalam pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan dunia industri. (Brosur IGI, 2007).
Dalam pengertian lain bahwa pembelajaran berbasis produksi adalah suatu proses pembelajaran keahlian atau ketrampilan yang dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya (real job) untuk menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Dengan kata lain barang yang diproduksi dapat berupa hasil produksi yang dapat dijual atau yang dapat digunakan oleh masyarakat, sekolah atau konsumen.
Pembelajaran berbasis produksi dalam paradigma lama hanya mengutamakan kualitas produk barang atau jasa tetapi hasil dari produksi tersebut tidak ada dipakai atau di pasarkan hanya semata – mata untuk menghasilkan nilai dalam proses belajar mengajar.

SELAMAT DATANG

Blog ini milik Teaching Factory SMKN 1 Ampelgading